Penulisan skripsi ini bertujuan untuk meninjau fenomena masturbasi yang dilakukan oleh sebagian orang di dunia dari sudut pandang etika seksual dalam Gereja Katolik. Praktik masturbasi di zaman modern ini tidak lagi dianggap sebagai suatu tindakan dosa atau suatu tindakan yang terlarang tapi praktik tersebut dianggap sebagai suatu aktivitas seksual yang wajar. Anggapan tersebut tentunya didasari oleh pembuktian-pembuktian yang dilakukan para ahli yang mendukung praktik tersebut sebagai suatu aktivitas seksual yang lumrah. Menurut mereka, praktik masturbasi merupakan sarana mencapai kepuasan seksual dan juga sebagai sarana mencapai kesehatan. Bertolak dari fenomena di atas penulis mencoba meninjau secara normatif praktik masturbasi dari sudut pandang etika seksual dalam Gereja Katolik. Etika seksual dalam Gereja mengarahkan setiap tindakan seksual pada finalitas prokreasi atau meneruskan keturunan. Etika seksual dalam Gereja Katolik menggunakan Kitab Suci, Magisterium Gereja dan Tradisi sebagai landasan untuk menilai setiap tindakan seksual yang tidak bersifat prokreasi. Praktik masturbasi merupakan seks solo yang tidak bertujuan prokreasi. Praktik masturbasi hanya berfokus pada pemuasan nafsu seksual dan mengabaikan sakralitas seksualitas sebagai suatu pemberian dari Tuhan. Masturbasi juga bertolak belakang dengan tujuan seksualitas. Oleh karena itu masturbasi dinilai sebagai tindakan dosa dan ditolak oleh Gereja Katolik.