Penelitian ini bertujuan untuk (1) menelaah dialektika theory dan praxis dalam terang filsafat pragmatisme Richard Rorty (2) memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana (S1) Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif. Objek yang diteliti ialah dialektika antara theory dan praxis dalam filsafat pragmatisme Richard Rorty. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam karya-karya Richard Rorty. Ada dua sumber data dalam penelitian ini, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primer penelitian ini adalah buku, literatur, dan artikel ilmiah yang ditulis oleh Richard Rorty. Sumber data sekunder, selain diperoleh dari kajian tentang dialektika dan konsep theory-praxis, juga dari dokumen lain yang mengulas tentang filsafat pragmatisme Richard Rorty. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik non interaktif yang meliputi content analysis (analisis isi) terhadap dokumen dan arsip. Langkah yang digunakan dalam teknik content analysis ditempuh dengan (1) membaca berulang-ulang karya Richard Rorty tentang filsafat pragmatisme, (2) mendalami konsep theory dan praxis serta dialektika dari sejumlah filsuf, dan (3) mencatat dan menganalisis semua data, berupa kutipan penting yang sesuai dengan permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model mengalir. Teknik ini dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, display data dan terakhir penarikan kesimpulan. Sedangkan, teknik validitas data yang digunakan adalah teknik triangualasi data. Triangulasi data dilakukan dengan menggunakan karya-karya Richard Rorty dan didukung oleh beberapa data sekunder yang mengkaji konsep theory dan praxis serta dialektika. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa proses dialektika theory dan praxis dalam pemikiran Rorty dimulai dari beberapa tahap penting, yakni (1) pemetaan kembali definisi theory dan praxis yang berkembang sejak zaman Yunani kuno hingga Modern, (2) redefinisi theory dari ide-ide yang abstrak menjadi a literary genre, (3) redefinisi praxis dari kerja menjadi sebuah tindakan politik, (4) penarikan kutub-kutub penghubung dimensi theory dan praxis, (5) hasil dialektika theory dan praxis dalam pragmatisme Richard Rorty. Dialektika theory dan praxis menghasilkan etika pragmatis, yakni model etika yang mengunggulkan aksi konkret menusia berhadapan dengan sejumlah fakta kemanusiaan. Dalam etika pragmatis, teori tetap dipakai sejauh ia membuka ruang bagi pembentukan praksis diri individu. Praksis tersebut dinilai dari sejauh mana ia dianggap berguna bagi pemenuhan kebutuhan hidup individu dan orang lain di sekitar.