Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) menjelaskan sosok Sapardi Djoko Damono (2) menjelaskan gerakan feminisme sosialis (3) mengkaji gerakan feminisme sosialis dalam puisi Dongeng Marsinah karya Sapardi Djoko Damono. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik analisi isi dengan metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Objek kajian dari penulisan skripsi ini adalah puisi Dongeng Marsinah karya Sapardi Djoko Damono dan gerakan feminisme sosialis yang terkandung di dalamnya. Sumber data primer diambil dari puisi Dongeng Marsinah yang tergabung dalam buku kumpulan puisi Ayat-Ayat Api karya Sapardi Djoko Damono, serta dilengkapi dengan sumber data sekunder seperti buku, ensklopedi, kamus, jurnal ilmiah, artikel, dan internet. Langkah-langkah yang penulis tempuh dalam mengkaji puisi tersebut adalah (1) membaca puisi Dongeng Marsinah secara berulang-ulang untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam puisi, (2) membaca puisi-puisi lain dan buku karya Sapardi Djoko Damono, (3) membaca dan mendalami tulisan-tulisan tentang feminisme, secara khusus feminisme sosialis, (4) mencatat dan mengkaji data-data yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Berdasarkan hasil kajian penulis disimpulkan bahwa puisi Dongeng Marsinah karya Sapardi Djoko Damono mengandung gerakan feminisme sosialis di dalamnya yang dapat diringkas dalam beberapa poin berikut. Pertama, Marsinah sebagai perempuan yang digambarakan Sapardi sebagai tokoh underdog dalam puisi tersebut dinilai oleh kaum feminis sosialis sebagai korban utama dari sistem yang terlalu patriarkis dan kapitalis, sebagaimana pandangan kaum feminis sosialis bahwa patriarkisme dan kapitalisme merupakan dua aliran yang menyebabkan kaum perempuan tertindas. Kedua, patriarkisme begitu kuat tampak pada pihak pemerintah dan pengusaha yang menggunakan kuasa/otoritas meraka sebagai modus operandi untuk menindas. Sedangkan kapitalisme tampak pada dominasi kelas antara majikan dan buruh atau antara kaum yang berkuasa dan yang dikuasai. Ketiga, Dampak patrarkisme dan kapitalisme tersebut membawa pengaruh yang buruk bagi Marsinah yakni penindasan kelas dan kekerasan yang brutal yang berakhir pada kematian.