Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan karakteristik sosok Ahmad Tohari serta novel Ronggeng Dukuh Paruk, (2) mendeskripsikan konsep feminisme radikal dan persoalan seputar ketidakadilan gender dalam perspektif feminisme radikal, dan (3) mendeskripsikan hubungan feminisme radikal dan persoalan-persoalan seputar ketidakadilan gender dalam perspektif feminisme radikal yang digambarkan oleh tokoh Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti ialah kajian feminisme radikal atas tokoh Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Karena itu, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan cara membaca dan memahami novel Ronggeng Dukuh Paruk secara keseluruhan. Kemudian, dikumpulkan data-data berupa kata, frasa, dan kalimat yang berhubungan dengan feminisme radikal atas tokoh Srintil dalam novel tersebut. Selain itu, penulis juga menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari buku-buku referensi lainnya maupun dari tulisan-tulisan artikel atau pun jurnal ilmiah yang membahas tentang feminisme radikal. Untuk pengabsahan data digunakan teknik uraian rinci dengan cara mengumpulkan data dalam teks dan telaah kepustakaan, dengan beberapa langkah antara lain, membaca dan memahami novel dengan teliti, menandai peristiwa yang mengarah pada permasalahan penelitian, dan menginventarisasi data berdasarkan format inventarisasi data. Data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan beberapa langkah di antaranya mendeskripsikan data berdasarkan kajian feminisme radikal atas tokoh srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, mengklasifikasikan data menurut satuan-satuan peristiwa di dalam novel, menginterpretasi data, membuat kesimpulan dari hasil penelitian, dan menulis laporan. Di samping itu, validitas hasil penelitian juga ditentukan oleh kredibilitas peneliti. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, di dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari terdapat unsur feminisme radikal yang tergambar dalam tiga aspek penyebab ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama perempuan (Srintil), yakni (1) budaya patriarki, (2) politik tubuh perempuan, dan (3) eksploitasi sosial. Selain itu, terdapat juga upaya penanggulangan ketidakadilan gender yang dilakukan Srintil, yakni (1) perlawanan perempuan terhadap hegemoni budaya patriarki, (2) peran perempuan dalam pembangunan berkeadilan gender. Dalam hal ini ada dua hal yang digambarkan oleh Srintil yakni perempuan sebagai tokoh publik dan tanggung jawab sosial perempuan.