Penulisan skripsi ini bertujuan untuk, (1) memahami politik identitas di Kabupaten Lembata dan relevansi pendidikan multikultural dalam menjawabi problem politik identitas, (2) memahami peran pendidikan multikultural dalam menjawabi fenomena politik identitas di kabupaten Lembata. Metode yang digunakan penulis ialah deskriptif kualitatif dan wawancara. Data-data diperoleh dari buku-buku, jurnal, berita, internet. Selain itu penulis juga mendapat data dari hasil wawancara dengan beberapa informan kunci. Isi data-data itu dianalisis untuk memperkuat argumentasi penulis. Penulis menganalisis fenomena politik identitas di Kabupaten Lembata dan menawarkan pendidikan multikultural untuk menjawabi fenomena tersebut. Kajian ini merupakan respons akademis terhadap kecendrungan masyarakat di Kabupaten Lembata yang memilih pemimpin berdasarkan kesamaan etnis dan wilayah. Dalam setiap perhelatan politik, khususnya pilkada, isu identitas etnis dan kesamaan wilayah selalu digunakan sebagai sarana untuk memenangkan perhelatan politik. Menjawabi problem ini penulis mengusulkan pendidikan multikultural sebagai salah satu metode yang bisa dipakai untuk menangkal politik identitas. Nilai-nilai pendidikan multikultural yang bisa ditawarkan ialah nilai pluralisme, demokrasi, dan humanisme. Nilai-nilai ini mampu membawa masyarakat Lembata keluar dari persoalan politik identitas yang membelenggu.