Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan tentang eksegese wejangan Rasul Paulus dalam Roma 15:1-13. (2) memperkenalkan Ordo Somascan (3) menjelaskan pelayanan Ordo Somascan terhadap anak Yatim Piatu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dan wawancara. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mencari sumber berupa buku-buku, Konstitusi Ordo Somascan, Surat yang ditulis oleh pendiri ordo Somascan, artikel atau jurnal serta teks tentang eksegese Roma 15:1-13 dan segala hal yang berhubungan tema tulisan ini. Sedangkan metode wawancara dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan nara sumber yang berkarya di bidang Yatim Piatu. Studi ini menghasilkan kesimpulan bahwa wejangan rasul Paulus memiliki kontribusi bagi pelayanan ordo Somascan terhadap anak yatim piatu. Hal ini dikarenakan wejangan rasul Paulus tentang orang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dalam Roma 15:1-13 sangat relevan untuk konteks pelayanan ordo Somascan terhadap anak yatim piatu. Di tengah kelemahan baik secara rohani maupun jasmani yang dialami anak yatim piatu, ordo Somascan hadir untuk memberdayakan mereka agar memperoleh hidup yang lebih baik. Wejangan Rasul Paulus merupakan inspirasi yang menyadarkan religius ordo Somascan untuk menghadirkan pelayanannya yang berlandaskan kasih dari Kristus sendiri yang memberi harapan bagi yang lemah. Ordo Somascan memberdayakan kehidupan anak yatim piatu dengan berbagai kegiatan dan pelatihan baik fisik maupun rohani untuk mempersiapkan anak yatim piatu pada masa depan yang cerah. Sebagai pendamping mereka juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam proses pendampingan. Wejangan rasul Paulus dapat menjadi suatu pendasaran bagi mereka untuk menjalankan proses pendampingan dengan tabah dan sabar serta selalu berharap pada Kristus sebagai penghibur bagi mereka.