Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran agen pastoral dalam mengatasi kekerasan seksual terhadap perempuan. Objek dari penelitian ini ialah tanggapan kritis dan peran dari agen pastoral dalam mengatasi kekerasan seksual terhadap perempuan. Tulisan akademis ini didasarkan pada metode studi kepustakaan. Dalam metode kepustakaan ini, peneliti mengumpulkan berbagai buku, artikel, dokumen, jurnal, dan sumber literal dari internet yang berkaitan dengan tema tulisan. Ada beberapa langkah yang digunakan dalam tulisan ini, yakni 1) membaca berbagai studi terdahulu yang serupa dengan tema penelitian, 2) mengumpulkan dan mempelajari beberapa teori dan kasus yang relevan dengan tema penelitian, dan 3) mencatat dan menganalisis semua data yang sesuai dengan permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kekerasan seksual terhadap perempuan merupakan persoalan aktual yang sering terjadi, bertentangan dengan hak-hak asasi manusia dan ajaran-ajaran Gereja. Faktor-faktor yang menyebabkan kekerasan seksual terhadap perempuan ialah paradigma patriarkal yang radikal, diskriminatif, dan tidak melihat tubuh dan seksualitas sebagai pemberian dari Allah. Kekerasan seksual terhadap perempuan menyebabkan dampak yang bersifat destruktif pada korban. Menanggapi persoalan ini, Gereja dengan tegas menolak dan menentang segala bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan. Gereja memiliki tanggung jawab dan peran untuk mengatasi persoalan ini. Gereja dipanggil untuk memberikan perhatian dan pelayanan pastoral kepada perempuan yang sering dilecehkan secara seksual. Adapun peran dari agen pastoral dalam mengatasi kekerasan seksual terhadap perempuan, antara lain: 1) berjuang bersama perempuan, 2) membangun kerja sama dengan pemerintah, 3) membentuk komunitas basis berwawasan gender, 4) memberikan pelayanan pastoral yang bersifat transformatif, dan 5) pelayanan pastoral berperspektif korban.