Detail Cantuman

No image available for this title

Text

Menyelisik Ngadhu Dan Nambe Dalam Kebudayaan Masyarakat Wangka


3030763201SKRIPSI 4086PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, sejarah, makna dan manfaat Ngadhu dan Nambe dalam peradaban masyarakat Wangka. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: pertama, Ngadhu menyerupai tiang persembahan yang terbuat dari sebuah kayu berukuran besar. Tiang ini dipakai sebagai bahan persembahan karena diyakini dalam kayu itu hadir para leluhur yang diangkat menjadi ketua dan pemimpin dalam kelompok masyarakat Wangka. Nambe adalah batu besar berbentuk pipih. Nambe digunakan sebagai tempat duduk para kepala suku bersama tokoh-tokoh adat untuk merunding waktu mulainya pelaksanaan upacara adat dan sebagai tempat persembahan. Kedua, kata Ngadhu berasal dari nama salah satu suku yang ada di Bajawa, yaitu suku Ngadha. Dalam suku Ngadha, ada sebuah mitos terkait asal muasal Ngadhu yang masuk wilayah Ngada. Dikisahkan bahwa seorang leluhur pria bernama Seka pergi ke Cina untuk mencari seorang istri, yang kemudian dibawanya pulang. Istrinya dikenal sebagai Ine Sina. Bersama dengan istrinya dibawa juga jenis pohon Hebu, yang kemudian ditaburkan di daerah-daerah panas. Batang-batang pohon ini kemudian menjadi tiang persembahan. Nambe digunakan sebagai penutup kubur dari leluhur yang dikuburkan di wilayah Ngada. Dalam perjalanan waktu, batu tersebut lalu digunakan sebagai tempat duduk tetua adat dan sekaligus sebagai tempat persembahan. Ketiga, alasan hilangnya Ngadhu dan Nambe disebabkan oleh proses modernisasi, adanya pertentangan antara budaya lokal dengan kehadiran misi Gereja, serta tidak adanya regenerasi yang dilakukan oleh para tetua adat sebelumnya. Keempat, Ngadhu dan Nambe dalam wilayah suku Wangka memiliki makna religius, sosio-kultural, dan edukatif. Adapun manfaat yang dapat dipetik dengan mengangkat kembali budaya Ngadhu dan Nambe antara lain: memulihkan hubungan yang kurang harmonis antara manusia dengan para leluhur, menyulut semangat generasi muda Wangka untuk kembali mencintai dan mempelajari budaya suku Wangka, serta sebagai ajang untuk mempromosikan budaya kepada masyarakat luas bahwa Wangka memiliki khazanah budaya tersendiri.
Judul Seri -
No. Panggil SKRIPSI 4086
Penerbit : Ledalero-Maumere.,
Deskripsi Fisik xi + 69 hlm.; 21 cm x 30 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN -
Klasifikasi 4086
Tipe Isi text
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi -
Subyek Kebudayaan Masyarakat Wangka
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain