Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karya pewartaan Gereja di masa pandemi Covid-19. Dalam situasi seperti ini Gereja memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial sebagai sarana dalam karya pewartaannya. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana dalam karya pewartaannya merupakan bentuk partisipasi Gereja sebagai warga negara dalam mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang berdayaguna untuk memutuskan kasus penularan virus korona. Karya pewartaan atau misi pertama-tama merupakan misi Allah dan merupakan akibat dari kasih Allah yang berlimpah, yang diragakan dalam misi Putera dan misi Roh Kudus. Misi dipahami sebagai pemberian diri dan pewahyuan diri yang terus menerus dari kasih Allah yang menyelamatkan. Oleh karena itu karya pewartaan ini harus terus dihidupi oleh Gereja. Metode penulisan yang dipakai oleh penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini adalah studi kepustakaan. Penulis mencari literatur atau sumber yang berhubungan dengan media sosial, kaya pewartaan Gereja, dan pandemi Covid-19. Media sosial telah menjadi realita yang mempengaruhi kemampuan anggota Gereja dalam memaknai misteri iman serta menghidupinya. Melalui media sosial karya pewartaan Gereja akan menjangkau sejumlah besar orang tanpa dibatasi oleh tempat, ruang, dan waktu. Gereja pada masa kini terus berkembang dan berwujud dalam berbagai format dan selalu beradaptasi dengan konteks serta menyesuaikan dirinya dengan situasi yang sedang terjadi di dunia. Perubahan model atau pola hidup Gereja menunjukkan bahwa ia itu bersifat dinamis dan hidup. Pemanfaatan media sosial bagi karya pewartaan Gereja merupakan suatu bentuk ungkapan syukur kepada Allah yang telah memberi manusia intelek. Karya pewartaan Gereja melalui media sosial juga merupakan bentuk keterbukaan Gereja dalam mengikuti peradaban manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Keterbukaan Gereja terhadap perkembangan zaman ini juga yang menjadikan Gereja tetap eksis di dunia. Dengan demikian pewartaan Gereja melalui media sosial menjadi salah satu alternatif bagi karya pewartaan di masa pandemi covid-19. Beberapa poin kesimpulan dari analisis penulis terhadap peran media sosial bagi karya pewartaan Gereja di masa pandemi Covid-19. Pertama, karya pewartaan Gereja dapat terlaksana bila ada kerjasama dari setiap anggota Gereja. Kedua, Karya pewartaan Gereja melalui media sosial adalah bentuk partisipasi Gereja dalam mengurangi kasus penularan pandemi Covid-19. Dengan demikian, pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi Gereja dalam melakukan karya pewartaannya.