Detail Cantuman
Text
Urgensi Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Mengatasi Persoalan Tambang Di Manggarai Flores
3030781201 | SKRIPSI 4160 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mendeskripsikan tentang masyarakat adat di Manggarai. Kedua, mendeskripsikan tentang persoalan pertambangan. Ketiga, menjelaskan urgensi partisipasi masyarakat adat dalam mengatasi persoalan tambang di Manggarai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penulis meramu data utama dari berbagai referensi kepustakaan, seperti buku, jurnal, koran, dan berbagai informasi dari internet. Objek yang diteliti adalah partisipasi masyarakat adat dalam mengatasi persoalan tambang di Manggarai. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kehadiran industri pertambangan turut andil dalam merusak tatanan kosmik sekaligus nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat adat di Manggarai. Tatanan kosmik dan nilai-nilai kebudayaan mengalami destruktif karena pengelolaan industri pertambangan tidak dilaksanakan secara demokratis, berkeadilan, pemerataan dan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah daerah kerapkali memprioritaskan kepentingan para investor tambang dan mengabaikan kepentingan masyarakat adat. Dengan ini, keberadaan industri pertambangan di Manggarai dapat menimbulkan beberapa persoalan seperti persoalan IUP dan AMDAL, merusak lahan pertanian masyarakat adat, pelanggaran HAM, dan konflik antara pemerintah, perusahaan pertambangan dan masyarakat adat. Berbagai realitas ini menjadi momentum yang krusial bagi masyarakat adat untuk membangun sebuah gerakan sosial untuk menentang berbagai tindakan menyimpang tersebut. Masyarakat adat yang terkonsolidasi dalam gerakan tersebut bertujuan untuk memperjuangkan hak hidupnya seperti hak atas tanah ulayat, hak mempertahankan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kebudayaan. Masyarakat adat membangun gerakan dengan memanfaatkan kearifan lokal, yakni “gendang one, lingko pe’ang” (rumah adat sebagai pusat, tanah atau wilayah territorial berada di luar) sebagai basis kontrol masyarakat adat. Ada beberapa strategi gerakan masyarakat adat dalam menentang korporasi tambang di Manggarai, (1) membangun opini publik dan kesadaran kritis bersama, (2) pengorganisasian warga, (3) membangun jejaring, dan (4) protes damai dan demonstrasi. Dengan ini, partisipasi masyarakat adat dapat memberikan kontribusi positif dalam membendung dampak negatif pertambangan. Adapun beberapa wujud partisipasi masyarakat adat dalam mewujudkan hal tersebut. Pertama, membangun musyawarah bersama. Kedua, monitoring dan moratorium terhadap pertambangan. Ketiga, melibatkan partisipasi secara bersama pemerintah dan masyarakat adat.
Judul Seri | - |
No. Panggil | SKRIPSI 4160 |
Penerbit | : Ledalero-Maumere., 2022 |
Deskripsi Fisik | xi + 118 hlm.; 21,5 cm x 30 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 4160 |
Tipe Isi | text |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | Persoalan Tambang |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Balzano Baptista Hakim |
Tidak tersedia versi lain