Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: (1) menemukan dan mendalami poin-poin eksegetis solidaritas kristiani dari pelayanan Paulus kepada jemaat Korintus sebagaimana tertulis dalam 2Kor. 5:11-21; (2) menguraikan misi gereja yang transformatif; (3) menampilkan relevansi dari solidaritas kristiani dalam 2Kor. 5:11-21 bagi misi gereja yang transformatif. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kepustakaan, yang dilakukan dengan mencari, mendalami, dan menganalisis sumber-sumber yang berkaitan dengan tema tulisan ini. Sumber-sumber tersebut antara lain buku, jurnal, diktat kuliah dan artikel-artikel ilmiah. Berdasarkan hasil analisis dari sumber-sumber di atas disimpulkan bahwa nilai solidaritas yang diangkat Paulus bersumber dari Allah. Allah menjadi dasar solidaritas kristiani. Solidaritas kasih Allah ini dinyatakan secara paripurna lewat peristiwa pengutusan Putera-Nya ke dunia untuk menjadi silih atas dosa manusia. Peristiwa pengutusan ini dikenal dengan Inkarnasi, Allah menjadi manusia. Dengan menjadi serupa dengan manusia, Kristus menampilkan wajah Allah penuh kasih yang memberi daya hidup bagi semua manusia. Lewat kasih Kristus inilah, Paulus berubah menjadi seorang rasul besar dalam Gereja yang dengan setia mewartakan kasih Allah yang tanpa batas bagi banyak orang. Perwujudan kasih Allah yang tanpa batas ini pula yang mendorong dan menguasainya untuk melaksanakan tugas kemuridan di tengah jemaat Korintus. Kepada jemaat Korintus, Paulus menampilkan diri sebagai hamba Kristus yang taat dan tekun dalam menjalankan tugas pewartaan Injil. Dalam menjalankan misi pewartaan Injil, Paulus membaktikan diri secara total. Hal ini ditunjukkan lewat kesaksian hidup dan keberaniannya untuk menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan demi perkembangan hidup jemaat yang transformatif. Sebagaimana Paulus, Gereja dewasa ini pun dituntut mengemban misi demikian. Dalam hal ini, Gereja hendaknya membangun kerangka misi yang memberikan daya transformatif bagi kehidupan semua umat. Misi transformatif ini hendaknya dibangun atas dasar pelayanan yang terlibat bagi kepentingan umat, berlandaskan kasih Kristus, membumi dalam konteks kebudayaan, dan berlandaskan pada Sabda Allah.