Detail Cantuman
Text
Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Keluarga Sebagai Alternatif Pendidikan Tanpa Kekerasan
3030792201 | SKRIPSI 4144 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
Tindakan kekerasan merupakan tantangan selalu dialami oleh setiap individu sebagai makhluk sosial dalam sebuah keluarga. Dikatakan demikian karena hubungan dengan pola perkembangan yang dijalin oleh setiap individu terus bergerak dan muda untuk menyesuaikan dengan keadaan. Keadaan ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat luas khususnya pada institusi keluarga. Institusi sosial dalam keluarga memiliki makna di mana setiap individu mampu menjalani tujuan dari sebuah interaksi untuk mencapai suatu keharmonisan. Namun dalam menjalankan interaksi untuk mencapai maknanya, ada berbagai kesulitan yang dihadapi. Hal semacam ini bila terlalu larut, akan berujung pada lunturnya hubungan sosial yang dinamis tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya suatu penyelesaian sehingga dapat menggali akar persoalannya. Berkomunikasi serta membangun hubungan antar personal kiranya menjadi suatu jalan keluar untuk menggali persoalan atau pun kesulitan yang dihadapi setiap individu. Komunikasi dalam keluarga menjadi penting karena melalui komunikasi keluarga itu terbentuk. Dalam perkembangan keluarga, komunikasi yang paling tepat digunakan adalah komunikasi interpersonal. Dalam komunikasi ini semua anggota keluarga memiliki porsi yang sama untuk mengungkapkan pikiran. Selain itu, keterbukaan, kejujuran, serta penghargaan atas pribadi sangat dijunjung tinggi. Dengan adanya keterbukaan dan kejujuran, setiap anggota keluarga akan lebih berani dan terbuka berbagi pengalaman, perasaan, gagasan dan keinginan sehingga setiap anggota keluarga dapat memahami kebutuhan anggota keluarganya yang lain. Komunikasi interpersonal dalam keluarga hadir dalam perannya sebagai media pengungkapan pikiran, perasaan, dan cinta antara sesama anggota dalam keluarga, yang tidak kalah pentingnya, komunikasi interpersonal yang hadir di tengah keluarga dapat meminimalisir terjadinya kekerasan dalam keluarga. Komunikasi interpersonal menjadi suatu tindakan preventif dan menekan intensitas terjadinya kekerasan dalam keluarga. Tindakan preventif itu di antaranya ialah: pertama, mengembangkan sikap mendengarkan dalam keluarga. Kedua, mengenal dan menghidupi bahasa cinta setiap anggota keluarga. Ketiga, memahami kebutuhan anggota dalam keluarga. Keempat, mengembangkan sikap kesediaan berbagi dalam keluarga. Kelima, menghilangkan sikap rasionalisme. Keenam, komunikasikan dengan segera setiap persoalan. Ketujuh, menghilangkan sikap mementingkan diri sendiri.Dengan adanya komunikasi interpersonal dalam keluarga maka keharmonisan dan cinta antara individu dalam keluarga semakin berkembang ke arah yang sempurna. Keluarga dapat dengan mudah menjalankan fungsi dan tugasnya. Dengan demikian dalam usaha untuk menyadari akan pentingnya komunikasi interpersonal dalam keluarga, perlu adanya keterlibatan yang aktif berbagai pihak dari setiap individu. Dengan demikian usaha untuk memahami peran komunikasi interpersonal itu sendiri mesti disadari dan dilakukan. Sehingga peran komunikasi interpersonal yang diinginkan dapat tercapai dalam kehidupan bersama dalam institusi keluarga.
Judul Seri | - |
No. Panggil | SKRIPSI 4144 |
Penerbit | : Ledalero-Maumere., 2021 |
Deskripsi Fisik | xiii + 71 hlm.; 18,5 cm x 29 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 4144 |
Tipe Isi | text |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | Keluarga Peran Komunikasi Interpersonal |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Kristoforus Beda Kebakupuken |
Tidak tersedia versi lain