Tujuan penulisan skripsi ini adalah membahas secara khusus upaya meningkatkan kualitas pemilu dalam tantangan dominasi politik oligarki. Upaya mencapai cita-cita pemilu yang ideal, secara historis demokrasi Indonesia mendapat aneka tantangan yang menghalanginya. Salah satunya adalah dominasi oligarki. Oligarki merupakan kekuasaan segelintir orang yang berkuasa dan mempunyai otoritas dalam menentukan keputusan politik bagi ratusan juta orang lainnya. Dalam tulisan ini dibahas tentang sejarah serta keberlangsungan pemilu yang sering kali dilecehkan oleh pengaruh oligarki. Tujuan umum yang hendak dikemukakan melalui tulisan ini adalah memberi pengetahuan bagi masyarakat bahwa sistem politik demokrasi elektorat saat ini sedang digerogoti oleh para oligarki. Dengan adanya pengetahuan tersebut, masyarakat diharapkan sadar dan mampu membangun niat serta paradigma berpikir kritis untuk bangkit dari keterpurukan akibat kesewenang-wenangan para oligarki. Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode analisis data kualitatif dari sumber-sumber kepustakaan yang tersedia dalam bentuk buku, surat kabar, jurnal, dan artikel daring. Maksud dari penggunaan metode ini adalah agar penulis dapat memperoleh sumber bacaan yang dapat digunakan sebagai analisis dalam upaya peningkatan kualitas pemilu yang didominasi politik oligarki. Dengan adanya sumber-sumber yang digunakan, penulis mendapat wawasan serta pengetahuan sesuai dengan tema yang diemban. Penelusuran latar belakang menunjukkan bahwa relasi antara politik dan oligarki sesungguhnya tetap bertahan dalam sistem politik demokrasi dewasa ini. Sistem politik ini malah menyediakan arena terbuka bagi persaingan antar oligarki. Di sinilah relasi itu terus berlanjut hingga dalam proses berlangsungnya penyelenggaraan pemilu. Pemilu yang sejatinya adalah momen penentuan seorang pemimpin, malah dijadikan sebagai ajang untuk melakukan kegiatan akumulasi modal bagi para oligarki. Sistem berbiaya tinggi yang terjadi dalam suatu momen pemilu, akhirnya memberi peluang bagi para kapitalis untuk berinvestasi dalam dunia perpolitikan. Pemilu yang salah satu tujuannya memperjuangkan kesejahteraan rakyat akhirnya tidak tercapai