Detail Cantuman

No image available for this title

Text

Etika Politik Pembangunan Menurut Peter L. Berger.


3030812201SKRIPSI 4118PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan biografi intelektual Peter L. Berger, (2) mendeskripsikan dan menjelaskan pemikiran Berger tentang peran ideologi kapitalisme dan sosialisme dalam pembangunan, (3) mendeskripsikan dan menjelaskan pembangunan dan peran agama menurut Berger. Metode penulisan yang dipakai dalam skripsi ini adalah metode kepustakaan yang berhubungan dengan karya-karya Berger dalam buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel dan pelbagai sumber pustaka lainnya. Skripsi ini memusatkan perhatian pada ide Peter L. Berger tentang etika politik perubahan sosial. Ide ini sesungguhnya lahir dari suatu keprihatinan atas masalah-masalah pembangunan Dunia Ketiga. Masalah seperti penerapan model pembangunan kapitalis dan sosialis sama-sama menimbulkan “biaya-biaya manusiawi” (human costs) yang cukup tinggi. Di satu pihak, kapitalisme dan upaya pembangunannya yang identik dengan pertumbuhan ekonomi telah menghadirkan kepada masyarakat suatu keadaan kemiskinan dan kelaparan. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh pemanfaatan teknologi yang mementingkan produktivitas. Logika pasar modal yang mengatur jalannya produktivitas itu memberikan peluang bagi penanaman modal asing dari negara-negara lain. Penanaman modal ini membawa akibat bagi negara penerima bantuan modal untuk bergantung pada investor. Ketergantungan ini juga berkaitan erat dengan kebijakan politik yang mengatur hidup bersama masyarakat bersangkutan. Harapan akan kemakmuran yang bakal diterima berkat pertumbuhan ekonomi, berujung pada ketergantungan dan keterbelakangan. Di pihak lain, penerapan ideologi sosialis mengakibatkan ketidaknyamanan hidup karena senjata teror yang dipakai untuk mengatur pencapaian perubahan masyarakat dalam sistem sosialnya. Revolusi sosialis terjadi lewat lembaga perwakilan rakyat. Sistem perwakilan ini mengandung pengandaian bahwa mereka yang memegang kendali memimpin gerakan revolusi itu dapat mewakili massa akan sebuah perubahan. Demi tujuan perubahan ini, program-program penjatahan yang dianggap demokratis disosialisasikan kepada massa. Program perubahan ini menuntut pengorbanan, di mana dalam pencapaiannya lewat pengendalian massa dengan sebuah cara penguasaan yang ketat. Untuk itu, jalan teror digunakan untuk menundukkan dan mengatur massa yang diwakili. Bagi Berger, dua ideologi tersebut menciptakan penderitaan bagi manusia. Kedua-duanya tidak dapat dibenarkan secara moral, karena tidak memperhitungkan “biaya-biaya manusiawi” baik dalam hal fisik maupun makna. Dalam pendekatan etika politik yang diajukan, Berger sungguh-sungguh menyediakan tempat bagi agama. Artinya, titik pangkal dan pusat seluruh etika politik pembangunan harus terbuka pada dimensi “religius-transendental”. Sebab, agama berperan penting dalam mengartikan, mengarahkan, dan memberi makna pada kehidupan manusia. Pemberian makna ini menjadi penting untuk memahami agama karena makna-makna tersebut menghubungkan individu dengan masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian, agama tumbuh dari rahim realitas sosial masyarakat yang dapat memberi makna bagi kehidupan manusia. Di sini, agama pun harus menghadapi pertanyaan, sejauh mana ia ikut menunjang atau merintangi pembebasan manusia dari penderitaan, atau barangkali bahkan ikut menyebabkan penderitaan
Judul Seri -
No. Panggil SKRIPSI 4118
Penerbit : Ledalero-Maumere.,
Deskripsi Fisik xiv + 120 hlm.; 21 cm x 30 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN -
Klasifikasi 4118
Tipe Isi text
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi -
Subyek Peter L. Berger
Kapitalisme, Sosialisme dan Agama
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain