Detail Cantuman
Text
Implikasi Etis Konsep Imperatif Kategoris Immanuel Kant terhadap Penghayatan Hidup Religius Dewasa Ini
3030833201 | SKRIPSI 4161 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
Tujuan utama penulisan skripsi ini ialah menelaah implikasi etis konsep imperatif kategoris Immanuel Kant terhadap penghayatan hidup religius. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, deskriptif dan interpretatif atas teks dari literatur-literatur yang sesuai dengan tema. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan studi pustaka. Metode penelitian ini ditempuh melalui beberapa tahap berikut: penulis mencari dan membaca berbagai literatur yang dibutuhkan sesuai dengan tema yang diangkat penulis, seperti sejumlah buku (e-book), kamus, jurnal, manuskrip, dan artikel-artikel lain yang diperoleh dari perpustakaan, website (internet) serta ditunjang dengan pengamatan maupun pengalaman langsung dalam hidup penulis sendiri sebagai seorang religius. Berbasis permasalahan yang diangkat, penulis menemukan beberapa variabel yang dikaji dalam karya ilmiah ini, seperti moral, imperatif kategoris dan makna hidup religius. Penulis berusaha untuk mengkaji dan melihat keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang praktis dan berguna. Untuk menunjang penelitian ini, penulis menyertakan dukungan argumentasi dari berbagai ahli dari sumber primer yang tersedia secara online seperti e-book, jurnal, dan lain sebagainya. Berdasarkan telaah etis-filosofis ihwal implikasi etis konsep imperatif kategoris Immanuel Kant terhadap penghayatan hidup religius dewasa ini, disimpulkan bahwa; (1) Immanuel Kant merupakan seorang filsuf besar yang meyakini bahwa hukum moral itu bersifat mutlak. Ia menunjukan betapa pentingnya imperatif kategoris. (2) Suatu perbuatan disebut imperatif kategoris apabila kebaikan perbuatan itu ada pada dirinya sendiri yang bersumber pada kehendak yang berasal dari dirinya sendiri. (3) Otonomi kehendak memungkinkan manusia bertindak sesuai dengan imperatif kategoris. Otonomi meliputi dua hal yakni, kehendak baik dan motif. (4) Moralitas berhubungan erat dengan sikap batin dan bukan sekadar taat terhadap tata aturan dari luar. (5) Konsep imperatif kategoris Immanuel Kant menuntut kaum religius untuk menghayati segala tuntutan hidupnya sebagai sebuah kewajiban dan tanggung jawab dan bukan karena suatu pertimbangan tertentu seperti untung-rugi maupun senang tidak senang.
Judul Seri | - |
No. Panggil | SKRIPSI 4161 |
Penerbit | : Ledalero-Maumere., 2022 |
Deskripsi Fisik | 21,5 cm x 30 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 4161 |
Tipe Isi | text |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | Immanuel Kant Moralitas imperatif kategoris |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Marianus Ronaldo Tiba |
Tidak tersedia versi lain