Detail Cantuman
Text
Pendidikan Seks Bagi Kaum Remaja Dan Dampaknya Bagi Perilaku Seksual
3030832201 | SKRIPSI 4130 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa pendidikan seks di Indonesia masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu untuk diberikan kepada anak-anak dan remaja. Orang tua dan orang dewasa merasa canggung dan enggan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan perihal seks. Respons orang tua biasanya mengalihkan pembicaraan itu dan berusaha mengatakan pada mereka bahwa suatu saat akan tahu dengan sendirinya apabila sudah dewasa. Remaja adalah generasi penerus bangsa dan negara. Sebagai generasi penerus bangsa dan negara, kaum remaja perlu dibekali oleh pengetahuan khusus tentang seks dan seksualitas manusia agar kaum remaja dapat mengerti tentang perilaku seksual yang baik dan benar. Pendidikan seks bagi kaum remaja tidak hanya diberikan oleh guru-guru di sekolah, tetapi juga oleh orang tua dan masyarakat. Pihak-pihak tersebut mesti bekerja sama dalam melaksanakan edukasi seks bagi kaum remaja. Apabila hal ini diperhatikan secara intens maka kaum remaja memiliki masa depan yang cerah dan matang. Pendidikan seks sangat penting untuk diberikan kepada kaum remaja, bahkan sejak mereka berada pada masa kanak-kanak. Anak-anak dan remaja mesti memberikan informasi yang benar mengenai seks agar mereka tidak terjebak dalam kasus pelecehan seksual. Selain itu, pendidikan seks juga mengajarkan tentang perkembangan alat kelamin dan perubahan fisik pada perempuan dan laki-laki, seperti proses menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Pada tahap perkembangan ini terkadang para remaja malu untuk bertanya pada orang tua mereka soal fase perkembangan biologis (fisik) seorang remaja hingga akhirnya kau remaja terjebak pada informasi-informasi yang salah dan tidak akurat. Konsekuensi dari minimnya pengetahuan tentang seks di atas, kaum remaja cenderung melakukan tindakan pelecehan seksual di antara kaum remaja, pemerkosaan terhadap anak usia dini dan kasus lainnya. Perubahan fisik dan hormonal pada remaja saat peralihan dari anak-anak menjadi remaja, membuat mereka merasa ingin tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh mereka. Remaja yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu, akhirnya akan mencari tahu sendiri atau bertanya ke teman yang tidak sedikit memberikan pengetahuan yang salah kepada mereka mengenai seks. Oleh karena itu, melalui pendidikan seks, orang tua dapat mengedukasi kaum remaja sejak dini sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pendidikan seks kepada anak dan kaum remaja juga dapat menjadi opsi solutif mengenai pelbagai perilaku seksual yang beresiko sehingga mereka dapat menghindarinya. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian kualitatif yang berkonsentrasi pada studi literatur dan menggali berbagai informasi yang berkenaan dengan pendidikan seks pada remaja, sehingga dapat memperoleh hasil yang sangat memuaskan misalnya: Pertama, pendidikan seks harus dianggap sebagai bagian dari proses pendidikan untuk memperkuat pengembangan kepribadian. Kedua, orang tua memiliki peran penting untuk menanggulangi perilaku seks yang menyimpang dengan cara mengajarkan pendidikan seks secara langsung pada anak remaja.
Judul Seri | - |
No. Panggil | SKRIPSI 4130 |
Penerbit | : Ledalero-Maumere., 2022 |
Deskripsi Fisik | xviii + 88hlm.; 18,5 cm x 29 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 4130 |
Tipe Isi | text |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | Pendidikan Seks Perilaku Seksual |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Febrian Mulyadi Angsemin |
Tidak tersedia versi lain