Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) menjelaskan apa itu pendidikan karakter, (2) Menjelaskan siapa itu remaja dan apa itu narkoba, serta (3) menjelaskan peran pendidikan karakter dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Metode yang dipakai dalam tulisan ini ialah metode studi kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mendalami dokumen-dokumen, buku-buku, jurnal, kamus, dan internet yang berkaitan dengan peran pendidikan karakter bagi remaja penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan hasil studi kepustakaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran serta dan tanggung jawab dari agen-agen pendidikan karakter merupakan suatu hal yang penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja merupakan suatu hal yang riil dan aktual. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seorang remaja terjerumus dalam tindakan penyalahgunaan narkoba yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti lemahnya kepribadian, emosi yang kurang stabil, serta adanya rasa ingin tahu. Sedangkan, faktor eksternal antara lain ketidakharmonisan dalam keluarga, lingkungan sekolah, pergaulan bebas, lingkungan masyarakat, dan kehadiran media sosial. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja juga berdampak negatif terhadap diri berupa dampak fisik dan psikis, dampak terhadap keluarga, dampak terhadap sekolah, dan dampak terhadap masyarakat dan negara. Oleh karena itu, peran pendidikan karakter sangat dibutuhkan bagi penanaman nilai-nilai karakter terhadap remaja agar upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dapat teratasi. Nilai-nilai karakter tersebut berupa nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai keteladanan, nilai tanggung jawab, nilai moral, nilai religius, dan nilai kemandirian. Pendidikan karakter membantu remaja menerapkan nilai-nilai afektif berupa watak, sifat, dan mental dalam kehidupan sehari-hari. Ada tiga agen pendidikan karakter yang berperan penting yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga, sekolah, dan masyarakat disebut agen pendidikan karakter karena mereka merupakan perantara yang mengusahakan terciptanya pendidikan karakter bagi remaja.