Detail Cantuman
Text
Analisis Fenomena Kegandrungan Netizen Aplikasi TikTok (TikTokers) dalam Perspektif Narsisisme Sigmund Freud
3030815201 | SKRIPSI 4105 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk pertama, memaparkan fenomena kegandrungan netizen aplikasi TikTok (TikTokers) yang sangat masif pada era digital saat ini. Kedua, mengkaji fenomena kegandrungan netizen TikTok (TikTokers) dan bagaimana dampak bagi perkembangan manusia. Ketiga, mendalami dan menguraikan pokok-pokok pemikiran narsisisme Sigmund Freud dengan melihat latar belakang kehidupan dan kajian psikoanalisisnya. Keempat, membangun analisis dan menjelaskan korelasi antara fenomena-fenomena kegandrungan TikTokers dengan narsisisme Sigmund Freud. Kelima, penulis menawarkan solusi untuk menjawabi persoalan-persoalan yang terjadi akibat penyalahgunaan platform media sosial seperti aplikasi TikTok dewasa ini. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, yakni analisis data sekunder. Literatur-literatur yang digunakan antara lain buku-buku, jurnal online, manuskrip, dan sumber internet yang berkaitan dengan tema penulisan skripsi ini. Untuk melengkapi tulisan ini, penulis juga menggunakan sumber dari buku-buku Sigmund Freud dalam bahasa Inggris maupun buku-buku tulisan Sigmund Freud yang telah diedit dan dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia. Penulis menganalisis TikTokers gandrung dari perspektif psikoanalisis Freud. Apakah TikTokers yang gandrung dikatakan narsis?. Kajian dan analisis ini melihat bahwa TikTok menjadi media baru, seperti kolam baru modernisme untuk unjuk diri. Kalau dulu Narcisuss melihat bayangan dirinya di kolam lalu berbangga diri, pada konteks sekarang, TikTokers gandrung ‘beri goyangan yang wow’ untuk menarik perhatian orang lain. Ada semacam kompetisi, suatu konsepsi untuk membawakan diri di depan layar secara sempurna, kalau salah diulang, kalau kurang seragam goyangan diulang, semacam repetition compulsion, keharusan untuk mengulang dan jadi sempurna. Mekanisme pertahanan diri menjadi jalan keluar dari kegandrungan TikTokers. Penulis menawarkan sublimasi dan proyeksi. Dalam kasus narsistik, pengalihan energi libido dapat diaplikasikan dalam bentuk lain seperti membaca buku, bermain gitar, berdoa, bernyanyi, bermain sepak bola atau futsal, dan lain-lain. Selain itu, TikTokers yang gandrung harus membangun proyeksi dalam diri untuk bersikap sopan dan santun dalam etika ruang publik. Ruang publik yang dimaksudkan seperti ruang kuliah, pelataran gereja, jalan raya atau di tempat umum lainnya.
Judul Seri | - |
No. Panggil | SKRIPSI 4105 |
Penerbit | : Ledalero-Maumere., 2022 |
Deskripsi Fisik | xii + 88 hlm.; 21,5 cm x 30 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 4105 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | Kegandrungan Narsisisme Aplikasi TikTok |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Benediktus Sandre Putra Loreng |
Tidak tersedia versi lain