Gereja masa kini tengah menghadapi satu situasi dunia yang sedang mengalami sekularisasi. Keadaan ini sangat mempengaruhi sikap hidup umat Kristen. Pelbagai dimensi hidup umat Kristen turut mengalami gaya hidup yang sekular. Sekularitas yang terbentuk oleh perubahan dan perkembangan zaman menciptakan sikap acuh tak acuh dalam diri umat Kristen terhadap segala hal yang bernuansa spiritual. Melihat realitas ini, Gereja tentu ditantang dan merasa bertanggung jawab untuk mengupayakan langkah-langkah preventif demi menjawab persoalan-persoalan demikian. Dari sini Gereja terpanggil untuk menstimulasi kembali respek umat Kristen terhadap segala hal yang bernuansa rohani, termasuk di dalamnya menawarkan kepada semua orang suatu “dialog keselamatan” yang telah dicanangkan oleh Kristus. Salah satu solusi yang dipakai oleh Gereja untuk membangun kembali satu relasi intim antara umat Kristen dengan Allah dalam suatu “dialog keselamatan” ialah katekese. Katekese dalam hal ini merupakan momen pemakluman Injil yang mengantar umat kepada pertobatan, pendewasaan iman dan untuk mengenal Kristus secara lebih baik. Melihat persoalan ini, penulis mempunyai satu jawaban sementara atas realitas pelaksanaan katekese dewasa ini. Hipotesis yang dibuat merujuk pada Paroki Roh Kudus Nelle yang dipilih sebagai lokus dan sampel dalam studi atau penelitian. Hipotesis dasar penulis ialah bahwa pelaksanaan katekese Kitab Suci di paroki Roh Kudus Nelle belum begitu sejalan dengan Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae. Catechesi Tradendae adalah sebuah Anjuran Apostolik yang dicetuskan oleh paus Yohanes Paulus II, pada 16 Oktober 1979 untuk menunjukkan model-model Katekese terbaru masa kini demi menanggapi realitas tantangan zaman yang menyebabkan kemerosotan iman umat. Dokumen ini digunakan sebagai landasan dalam meninjau pelaksanaan katekese Kitab Suci di paroki Roh Kudus Nelle melalui suatu penelitian. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Katekese Kitab Suci di paroki Roh Kudus Nelle berdasarkan Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae. Penelitian di paroki Roh Kudus Nelle menunjukkan sebuah hasil yang berbeda dengan konsep hipotesis penulis. Realitas yang ada di lapangan penelitian berbanding terbalik dengan anggapan dasar atau hipotesis penulis. Hipotesis penulis menyebutkan bahwa pelaksanaan katekese Kitab Suci di paroki Roh Kudus Nelle belum begitu sejalan dengan Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae. Sebaliknya hasil penelitian mengindikasikan sekaligus mengafirmasikan bahwa pelaksanaan katekese Kitab Suci para pelayan pastoral paroki Roh Kudus Nelle sudah maksimal, baik, efektif dan sejalan dengan Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae