Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendalami dan memahami isi Ensiklik Laudato Si tentang krisis ekologi (2) meninjau kelemahan-kelemahan hati nurani dalam usaha mengatasi krisis ekologi (3) menemukan makna Ensiklik Laudato Si dan kontribusinya untuk meningkatkan kepekaan hati nurani. (4) untuk menyadarkan penulis, bahwa krisis ekologi menjadi masalah serius yang perlu ditanggapi secara serius pula. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Objek yang diteliti adalah Ensiklik Laudato Si dan sejumlah literatur yang mengulas tentang hati nurani. Wujud data dalam penelitian ini berupa jenis dan bentuk pustaka. Dalam proses penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan. Penulis mempelajari dan memahami buku-buku, literatur-literatur yang berkaitan dengan tema, dan media internet yang dapat membantu untuk menemukan bahan yang dapat dijadikan referensi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, bahwa alam merupakan tempat manusia menggantungkan seluruh kehidupannya. Atas dasar inilah, maka manusia berkewajiban menjaga dan memelihara alam beserta seluruh isinya agar tetap lestari. Kesadaran akan betapa pentingnya menjaga kelestarian alam bagi kehidupan manusia hendaknya menjadi tanggung jawab pribadi semua orang. Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’, mengajak manusia menempatkan cara pandang baru terhadap alam sebagai usaha meningkatkan kepekaan hati nurani untuk mengatasi krisis ekologi. Beberapa pikiran penting dalam Laudato Si’ yang menjadi acuan bagi perubahan cara pandang antara lain: Bumi adalah rumah bersama, ekologi yang integral, solidaritas kosmis dan pertobatan ekologis.