Detail Cantuman

No image available for this title

Text

Korban Tubuh Dan Darah Moen Mese Dalam Mitologi Orang Amnatun Dalam Hubungan Dengan Korban Tubuh Dan Darah Kristus Dalam Ekaristi: Sebuah Perbandingan Dan Implikasinya Bagi Pengembangan Iman Umat


4030871201TESIS 0489PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Pokok permasalahan yang menjadi titik tolak dari penelitian ini adalah bagaimana korban Moen Mese dan korban Kristus dapat diperbandingkan dan apa implikasinya bagi pengembangan iman umat kristen di Amnatun. Pertanyaan lain yang mendorong penulis untuk menggeluti tema ini adalah mengapa orang Amnatun dengan mudah menerima konsep korban Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi Kristen? Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat perbandingan antara korban Moen Mese dalam mitologi orang Amnatun dan korban Kristus dalam Ekaristi dan menemukan nilai-nilai toelogis-spiritual untuk pengembangan iman umat Kristen di Amnatun. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis positif yaitu kisah tentang korban tubuh dan darah Moen Mese yang melatarbelakangi penumpahan darah hewan korban dalam ritus-ritus pertanian masyarakat Amnatun tidak bertentangan dengan pemahaman Kristiani mengenai korban Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi. Keduanya saling melengkapi dan saling memperkaya. Secara substansial korban Kristus di Salib tidak dapat diperbandingkan dengan korban darah apa pun termasuk korban Moen Mese. Namun demi membantu umat Kristen di Amnatun untuk memahami imannya secara mendalam maka perbandingan ini dibuat secara analogis. Secara analogis kedua jenis korban ini memiliki beberapa perbedaan. Korban Tubuh dan Darah Yesus di Kayu Salib merupakan sebuah kisah nyata yang benar-benar terjadi dan tercatat dalam kisah sejarah dunia. Sedangkan korban tubuh dan darah Moen Mese merupakan sebuah mitos yang hanya beredar di kalangan masyarakat Amnatun. Selain itu korban Tubuh dan Darah Yesus Kristus di Kayu Salib bersifat rohani yang dari padanya menghasilkan santapan rohani pula sebagai kekuatan jiwa. Sedangkan korban tubuh dan darah Moen Mese bersifat profan dan menghasilkan santapan jasmani. Perbedaan lain dari kedua jenis korban ini adalah korban Yesus Kristus di Kayu Salib terjadi satu kali untuk selamanya dan tidak diikuti dengan korban darah apa pun. Sedangkan korban Moen Mese melahirkan atau menurunkan begitu banyak jenis ritus yang selalu diikuti dengan penumpahan darah hewan korban. Secara analogis kedua jenis korban ini juga memliki beberapa persamaan atau titik temu yang dapat digunakan untuk mengembangkan iman umat di Amnatun. Korban Yesus dan korban Moen Mese sama-sama dikehendaki oleh Wujud Tertinggi. Wujud Tertinggi yang menghendaki pengorbanan diri kedua tokoh ini dengan maksud untuk menyelamatkan dan melestarikan kehidupan manusia (korban keselamatan). Walaupun kedua tokoh ini dikorbankan atas kehendak Wujud Tertinggi namun perlu diperhatikan pula bahwa pengorbanan tersebut tidak akan terjadi jika kedua tokoh ini tidak mau menyerahkan diri untuk dikorbankan. Keduanya menyatakan kesediaan untuk dikorbankan sebagai bentuk ketaatan pada kehendak Wujud Tertinggi. Selanjutnya, jasa Yesus dan Moen Mese dirayakan dalam bentuk ritus-ritus, yang mana korban Yesus Kristus dihadirkan kembali dalam perayaan Ekaristi, sedangkan Moen Mese dirayakan dalam ritus-ritus pertanian lahan kering terutama dalam ritus tun pena. Setelah menggali dan menelaah lebih dalam perihal korban Moen Mese dalam mitologi orang Amnatun yang dirayakan dalam ritus-ritus pertanian lahan kering terutama dalam ritus tun pena dan korban Kristus yang dirayakan dalam Ekaristi, penulis menemukan bahwa tidak ada pertentangan antara korban Moen Mese dalam pandangan masyarakat Amnatun dan Korban Kristus dalam pandangan Gereja. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan. Mitos korban Moen Mese menjadi sarana yang menghantar masyarakat Amnatun untuk menerima korban yang luhur yaitu korban Kritus. Memang tidak dapat disangkal bahwa kedua jenis korban ini berbeda satu sama lain. Namun terdapat nilai-nilai tertentu yang dapat diperbandingkan dan Gereja dapat menggunakannya untuk mengembangkan iman umatnya. Nilai-nilai yang terdapat dalam mitos orang Amnatun tentang korban Moen Mese dapat digunakan sebagai sarana untuk menjelaskan kepada jemaat Kristen yang bermukim di wilayah Amnatun tentang korban Kristus.
Judul Seri -
No. Panggil TESIS 0489
Penerbit : Ledalero-Maumere.,
Deskripsi Fisik xviii + 197 hlm.; ilus.; 18 cm x 29 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN -
Klasifikasi 0489
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi -
Subyek Ekaristi
Moen Mese
Mitologi Orang Amnatun
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain