Sabda Allah dilukiskan begitu nyata. Setelah membacanya, hidup lebih menyenangkan karena gampang dilakukan setiap hari. Juga sangat berkontribusi bagi kesehatan manusia yang utuh, jiwa-raga

(Dr. Pius Weraman, epidemiolog, dosen Fak. Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana Kupang)



Buku ini benar-benar mengoreksi diri saya. Injil sebagai pedoman hidup, lebih jelas saya rasakan sekarang ini

(dr. Erlin Sulistyaningsih, pekerja development program, Bill Gate Foundation - Jakarta)



Kitab Suci ditulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus. Buku ini pun ditulis dengan bantuan Roh Kudus. Tidak heran kalau buku ini mudah dipahami dan dipraktekan oleh siapa saja

(Nestor Situmorang, SH, prodiakon, alumnus Fak. Hukum UI, advokat - Depok, Jawa Barat)



Buku ini hasil dialog penulis (Pak Anton), langsung dengan sumbernya, Allah sendiri. Kehidupan beriman yang seringkali kabur selama ini dijawab dengan enteng di dalam buku ini

(Ricky Gimin, profesor bidang kelautan dan perkanan Universitas Nusa Cendana - Kupang)



Bagai menjelajah aula firman yang ditafsir secara gaul, dan begitu jauh masuk dalam lorong pengalaman iman kita. Siapapun yang membacanya akan berjumpa dengan kesimpulan, Eksegese Orang Jalanan adalah kandil yang mencahayai jalan hidup yang benar di antara semak-belukar keseharian yang penuh teror hedonisme dan suasana horor di padang-padang pragmatisme

(Dr. Marsel Robot, M.Si, eseist dan sastrawan, Alumnus Universitas Pajajaran - Bandung)



Hal yang berat dapat dijelaskan dengan mudah di dalam buku ini sehingga enak pula dibaca. Tidak ada kerumitan yang begitu abstrak. Allah pun menjadi tidak abstrak lagi tetapi sangat nyata hadir di sini setelah orang membacanya

(Acry Deo Datus, dosen filsafat politik Universitas Nusa Cendana - Kupang)



Air segar di tengah kevakuman iman. Memberi pandangan yang baru mengenai beriman yang sesungguhnya

(Keluarga Erwin Situmorang, Pinkan Siahaan, dan Chiara Situmorang, Penganut Kristen AKBP - Jakarta)