Negera kita Indonesia ini memiliki keragaman etnis yang luar biasa yang tersebar di berbagai tempat di bumi Nusantara tercinta ini. Lebih dari 205 golongan etnis yang tersebar di sekitar 14.000 pulau di wilayah negeri Indonesia ini. Kenyataan itu memang menjadi sebuah kekayaan budaya yang tiada taranya yang menghasilkan hasil karya seni dan budaya yang luar biasa. Namun di lain pihak juga pengelola negeri ini harus pandai-pandai menjaga kerukuanannya satu dengan yang lain karena perbedaan tersebut. Untungnya sampai saat suku-suku yang ada di negeri ini bisa saling menerima dan bahkan bercampur baur satu dengan lainnya. Namun dalam kehidupan masyarakat multietnik seperti negeri kita ini juga sering memunculkan apa yang disebut sebagai stereotip terhadap sebuah suku tertentu.
Dengan mengutip dari Walter Lippmann yang dianggap sebagai orang yang pertama kali merusmuskan mengenai Stereotip ini buku ini menjelaskan bahwa stereotip diartikan sebagai gambar di kepala yang merupakan rekonstruksi dari keadaan lingkungan yang sebenarnya. Lalu, gambaran kita mengenai keadaan lingkungan itulah yang menentukan apa yang kita lakukan. Maka tindakan-tindakan sesoerang tidaklah didasarkan pada pengenalan langsung terhadap keadaan lingkungan sebenarnya, namun berdasarkan gambaran yang dibuatnya sendiri atau yang diberikan kepadanya oleh orang lain.

Nah, buku ini merupakan sebuah buku kajian yang sangat sistimatis dan sebagai hasil penelitian mengenai adanya stereotip di masyarakat terhadap etnis mengenai apa yang ada di dalam etnis itu sendiri, atau stereotip terhadap etnis lain dan persepsi mereka terhadap keberadaan suku lain. Sebagai sebuah kajian dan penelitian tentu buku ini dilengkapi dengan berbagai tabel yang cukup lengkap mengenai stereotip terhadap suku-suku yang ada di Indonesia ini. Ada 8 suku yang menjadi sample penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu Jawa, Sunda, Minangkabau, Batak, Bugis-Makasar, Minahasa, Ambon dan Tionghoa.

Hasil penelitian itu mencakup tiga hal penting yang diutarakan dalam buku ini yaitu, pertama gambaran menyeluruh tentang relasi jarak sosial antargolongan etnis yang paling dikenal dalam kerangka kebangsaan Indonesia, kedua, indikasi dan perbandingan yang sistimatis tentang stereotip etnis dari semua golongan etnis tersebut, yakni stereotip perihal diri sendiri, dan golongan etnis lain, ketiga, gambaran tentang hubungan antara banyaknya kontak satu golongan dengan yang lain dan stereotip tentang golongan lain yang ada di dalamnya.

Karena itu buku ini akan membuka wawasan bagi para akademisi, tapi juga bagi kita untuk tidak mengembangkan sikap stereotip ini di dalam menjalin hubungan dengan orang lain yang tidak sesuku dengan kita sebelum kita tahu yang sebenarnya mengenai sebuah etnis yang ada di kanan kiri kita.